Jumat, 14 Maret 2014

Yuk ..... BERKENALAN DENGAN ADIWIYATA

Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli lingkungan sehat, bersih, serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi tubuh kita.


ADIWIYATA berasal dari dua kata Sansekerta, ADI dan WIYATA. Adi sendiri mempunyai arti besar, agung, baik, ideal, atau sempurna. Sedangkan WIYATA adalah tempat yang besar, agung, tempat yang baik, dan indah dimana tempat itu digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika.
           Tujuan Umum Adiwiyata : Membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.

                 Tujuan Khusus : Mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kepala sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Prinsip - prinsip Dasar Program Adiwiyata :
1. Partisipatif, terlibat dalam menajemen yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran.
2. Berkelanjutan, Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.


Komponen Adiwiyata:
1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan
2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif
4. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan





MADING LINGKUNGAN HIDUP

WE HAVE A BEAUTIFUL GREEN HOUSE

GREEN HOUSE? .....
     Kali ini kita ngebahas tentang Green House di SMP Negeri 3. Ada yang tau apa itu Green House?. dalam bahasa Inggrisnya disebut rumah hijau (kerenz kan). Green house merupakan sebuah bangunan yang berkerangka atau dibentuk menggelembung yang terbuat dari bahan bening atau tembus cahaya yang dapat meneruskan cahaya secara optimum untuk produksi dan melindungi tanaman dari kondisi alam yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman.


SEKOLAH SEHAT SMPN 3 ... BUDAYAKAN PHBS di SEKOLAH !

Yuk ... Praktekan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SMP Negeri 3 !

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu :
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya
8 PHBS di SMP Negeri 3

Membiasakan mencuci tangan sebelum beraktifitas mencerminkan gaya hidup sehat anak SMPN 3
Kantin sekolah menyediakan jajanan sehat untuk semua warga sekolah. Jajan sehat dan bersih salah satu indikator pola hidup bersih

BEAUTIFUL TOGA SMPN 3

KADER LINGKUNGAN .... NASIB BUMI DI TANGAN KAMI !

http://adiwiyatayessmpn3.blogspot.com/2014/03/we-have-beautiful-green-house.html

PELATIHAN DAN DIKLAT

KOLOM ARTIKEL

PEDULI LINGKUNGAN ALA MASYARAKAT BADUY DALAM

               Ketika saya berkunjung keBaduy Dalam tahun 1994, saya dan teman-teman satu kelompok ditempatkan di rumah satu keluarga yang mendapat julukan Ayah Pulung. Artinya di keluarga tersebut punya anak pertama yang bernama Pulung. Sejakdatang
sayat erkesima dengan caranyasi Pulung (anaklaki-lakiusia 10 tahunan) yang menyambut tamunya dengan begitu hormat. Beberapa kali cangkir sederhana itu diisi air, mungkin melihat kami yang kehausan –setelah 10 jam perjalanan dari Baduy Luarke Baduy Dalam.
                Sambil istrahat, kami membuka perbekalan, ada mie instan, leupeut, sarden, kornet, jeruk, dan cemilan lainnya. Olala…. Saya terheran-heran dengan si Pulung yang memisahkan sampah dari kresek yang sudah kami masukan dengan rapih.Sejurus kemudian sayabertanya dengan bahasa Sunda “Eta kunaonruntah make dipisahkeun, pan geus diabuskeun rapihna keresek engke karimiceun?”.Dengan logat Baduynya yang kental diamenjawab“ Runtahna aya dua, runtah kebon jeung runtah kota”. “Runtah kebon mah rek dikubur di kebon, ari runtah kota mah rekdiduruk”. Yang saya tahu saat itu runtah kebon, sampah  yang mudah membusuk (sekarang disebut sampah organik). Sedangkan runtah kota sampah yang tidak mudah membusuk (sekarang disebut sampahan organik).
Dipikir sekarang berate si Pulung sudah tahu cara pengomposan sederhana dari sampah organic, yaitu dengan menguburnyalangsung di tanah. Sedangkan untuk sampahan organik, saat ini tidak tepat untukdibakar karena mengeluarkan racun.Tetapi saya pikir untukl ingkungan Baduy Dalam masih bisa, karena banyak penyerapracun (tumbuhan).
                Kami dilarang mandi memkai sabun mandi dan shampoo, sikat gigi pun tanpa odol. Ada teman yang sempat mencoba pakai sabun, tapi akhirnya tidak jadi, takut kualat. Orang Baduy Dalam untuk membersihkan badan dan rambut memakai sejenistanah lempung yang mengeluarkan busa halus.Mereka mencuci piring dan baju dengan rumput yang berbusa, kalo diciumbaunya seperti sabun batangan cap oplet tahun 80-an.
                Hidup mereka begitu sederhana, bajunya berwarna putih dan hitamBaju yang mereka pakai hasil menenun dan menggunakan pewarna alami.
Rumah-rumah sama bentukdan bahannya berupa rumah panggung. Terbuat dari kayu dan bilik bambu, dengan atap rumput rumbia, ijuk, atau daun kelapa.Justru menurut penelitian UNESCO, rumah seperti ini rumah yang aman dari bencana gempa bumi, karena sifatnya yang lenturdari guncangan.
Rumah-rumah mengikutik ontur tanah, tidak ada tanah yang diurug atau tanah yang diratakan.Untuk keseimbangan bentuk rumah, sehingga tiang-tiang penyangga rumah tidak sama panjang.
Ketika bepergian keluardaerah, merekajalan kaki secara berurutan (kitaseringmenyebutnyangabaduy), tidak menggunakan kendaraan, katanya “teumeunangceukOlot”. (sebutanuntukketuaadatatauPu’un).MerekabisaberkunjungsampaiBanten Kota, Jakarta, bahkan Bandung.CekCekCek……. Kalaukitapastigempor, ha ha ha…..
Kita pun hanyabisaberkunjungseharisemalam, karenatakutmembawapengaruhnegatifbaikuntuklingkunganalamnyamaupununtukkehidupansosialbudaya.Karenaitusetelahkunjunganwisatawan, merekamenggunakanacara “bersihdesa”.Sejenisupacarabersih-bersihdarisampah yang dibawapengunjung.
                Untukkayubakar, merekamemperolehnyadari ranting-ranting kayu, ataudaripohon yang tumbangdimakanrayap. Ada hutan yang bisadiambilbuahnya, tapiitupundakbolehditebangpohonnya,. Ada jugahutan yang dianngapkeramat, tidakbolehdidatangiolehsiapapun. Dengnandemikiankeberadaanhutansebagairesapan air sangatterjaga
                Dari tulisansederhanaini, sayatidakmengajakpembacauntukberperilakudanhidupsepertimasyarakatBaduyDalam.Sayahanyainginmengajak agar lebihpedulidancintalingkungan yang bisakitalakukan.Minimal bisabuangsampah yang benerketampatnya.Syukur-syukursudahbisamemilahsampah organic dananorganik.lebihsyukurlagibisamembuatkompos di rumahatau di sekolah.Menanampohonuntukasupanoksigen, penyerapracunasapkendaraan, peredamkebisingan. Jalankakiataunaiksepedauntukbebergianjarakdekat.

                Terakhirsayainginmengajakuntukmerenungi kata katabijak orang SundaBaheula “gunungkaian, gawirawian, cinyusurumatan, pasirtalunan, sampalankebonan, walunganrawatan, legokbalongan, dataransawahan, situ pulasaraeun, lembururuseun, basisirjagaeun”

BELAJAR DI LUAR KELAS, KENAPA TIDAK?

Belajar  tidak hanya didapat dari dalam kelas saja. Di luar ruangan kelas pun belajar dapat dilakukan dimana saja. Adapun tujuannya tidak lain terciptanya pembelajaran di luar kelas agar peserta didik terhindar dari kejenuhan dan kebosanan. Pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam kelas, tetapi bisa dilaksanakan di luar kelas, seperti di tempat-tempat terbuka tempat manusia bisa saling berinteraksi. Sesuai dengan sekolah yang berwawasan lingkungan maka kurikulum SMPN 3 Sukabumi pada kurikulum yang terintegrasi untuk semua mata pelajaran. Pengembangan pendidikan Lingkungan Hidup di SMP Negeri 3 dilaksanakan melalui mata pelajaran yang terintegrasi serta pada muatan lokal pendidikan lingkungan hidup. dI bawah ini adalah salah satu contoh KBM yang dilaksanakan di luar kelas.







Peserta didik sedang belajar IPS di sekitar taman SMP Negeri 3

Lebih dekat dengan alam.. tujuan belajar di luar kelas


 Tidak hanya di laboratorium Bahasa, pembelajaran Bahasa Inggris bisa dilakukan di luar kelas 



Deskriptive text salah satu materi di bahasa Inggris... belajar sambil bermain di taman ... INDAHNYA ..^^ 



Belajar bisa dimana saja tidak dibatasi ruang dan di dinding, bener gak? 
salah satu prinsip dalam sekolah adiwiyata





Belajar di luar lingkungan kelas tidak hanya dari yang tidak tahu menjadi tahu, tetapi mengajak peserta didik untuk memelihara  dan merawat lingkungannya.

Peserta didik diajak untuk belajar di luar kelas agar mereka tidak jenuh, dan dapat mengembangkan kreativitas. Kegiatan seperti ini dirasakan betul manfaatnya, karena selain dapat mengubah persepsi pembelajaran,sekaligus mengajak peserta didik mecintai lingkungannya. Mengajak siswa belajar di luar kelas dapat memberi pengaruh positif, dapat mena mbah wawasan, bahkan dapat langsung diaplikasikan. Salam Hijau









SARANA PRASARANA SEKOLAH SEBAGAI SEKOLAH ADIWIYATA

TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

TENAGA PENDIDIK dan TENAGA KEPENDIDIKAN di SMPN 3 KOTA SUKABUMI

TENAGA PEDIDIK :
1. Linaningsih, M.Pd (Kepala Sekolah/ IPA Biologi)
2. Drs. Tedi Hernadi (Guru Olahraga)
3. Alb. Bambang S, S.Pd (Guru Matematika/ TIK)
4. Rostini, S.Pd (Guru Matematika)
5. Wawan Ruswandi (Guru Bahasa Indonesia)
6. Nofrison, S.Pd (Guru Olahraga)
7. Engkus Kusnadi Sulaeman, S.Pd ( Guru Seni Budaya)
8. Yulianan Andarini, S, S.Pd (Guru Bahasa Inggris)
9. Dra. Hj. Idawati (Guru IPA Biologi)
10. Rahmat Hidayat (Guru IPA Biologi)
11. Anik Sutanti, M.M.Pd (Guru Matematika)
12. Hj. Cucun Suminar, S.Pd (Guru PKN)
13. Kurniati, S.Pd (Guru Bahasa Sunda)
14. Aida Nursida, S.Pd ( Guru Bahasa Indonesia)
15. Drs. H. Heri Ridwan (Guru Pendidikan Agama Islam)
16. Sri Andini, S.Pd (Guru Matematika)
17. JenaL Aripin, S.Pd.I, M.M.Pd ( Guru Pendidikan Agama Islam)
18. Iwa Sugriwa, M.M.Pd (Guru IPS-Ekonomi)
19. Ai Nurhayati, M.Pd (IPS-Geografi)
20. Emilia Yuniarti, S.Pd (Guru Matematika)
21. Agus Ramdan H, S.Pd (Guru IPS- Sejarah)
22. Herni Adriani AsdeR, S.Pd (Guru BK)
23. Ema Rohimah, S,Pd (Guru IPA- Fisika)
24. Sri Sugiyanti, S.Pd (Guru Seni Budaya)
25. Dewi Sujinah, M.MPd (Guru IPS-Ekonomi)
26. Ade Hadian, S.Pd (Guru Pkn)
27. Rekha Budi Ramdhani, S.Pd (Guru IPS-Sejarah)
28. Rao Putra Hudaya, S.Si (Guru IPA-Fisika)
29. Yeni Suryani, S.Pd (Guru Bahasa Sunda)
30. N. Heni Lia Yuliani, S.Pd (Guru Seni Budaya)
31. Eko Milwantoro, S.Kom (Guru TIK)
32. Hanifah FM, S.Sos.I (Guru Pendidikan Agama Islam)
33. Yayat Hidayatullah, S.Pd (Guru TIK)
34. Rika Miranti Zakiah, S.Pd (Guru Matematika)
35. Eka Damayanti, S.Pd (Guru Bahasa Inggris)
36. Budi Superi, S.Pd (Guru Bahasa Inggris)
37. Fitria Yulianti, S.Pd (Guru Bahasa Inggris)
38. Encep Suryana, S.Pt (Guru Bahasa Indonesia)
TENAGA KEPENDIDIKAN:
1. Entang Supardi, S.Pd
2. Ani Sumarni
3. Gun Gun Gunawan, S.Pd
4. Neneng Yanti, S.Pd
5. Eti Gandhi
6. Tuti Haryati
7. Nitia Apsari
8. Ratih Dewyana
9. Irma Iriyani
10. Mahdi
11. Dede Juli
12. Dedi Setiawan
13. Irwan Ismail
14. Budi Yuni Yusman
15. Dirdir Sudirman

SELAYANG PANDANG SMPN 3


SMP NEGERI 3

Welcome to Adiwiyata School

Cikal bakal awal SMP NEGERI 3 KOTA SUKABUMI berdiri sejak tahun 1976 yang pada awalnya merupakan bagian dari SMPN 1 Kota Sukabumi yang berlamat di Jl. Pelabuhan II No. 381 Sukabumi. Pada Tahun 1978 SMPN 3 kemudian menjadi sekolah mandiri (lepas dari sekolah induk) dengan kepala Sekolah pertama bernama Drs. Mardijono. 
Drs. Marijono (1st Principal of SMPN 3)

Berikut adalah Kepala Sekolah yang pernah mempimpin SMPN 3 Sukabumi: 

R. Sambas (2nd Principal of SMPN 3)



 
Kartono Admaja (3rd Principal of SMPN 3)

Enoch Ruchijat (4th Principal of SMPN 3)
Ismail (5 th Principal of SMPN 3)











Drs. Iis Sri Suyeti, M.MPd (6 th Principal of SMPN 3)




H. Bambang Rusbandi, M.Pd (7th Principal of SMPN 3)




















SMPN 3 Kota Sukabumi sekarang memiliki luas tanah 8.840 m2 dan luas bangunan 6.200 m2, dengan kepala sekolah sekarang Linaningsih, M.Pd.

SMPN 3 SEBAGAI SEKOLAH ADIWIYATA

 Siapa yang tidak kenal dengan artis Syahrini?. Yupz artis yang sukses di dunia tarik suara itu dan terkenal dengan kata "sesuatu" ternyata alumni dari SMPN 3 Kota Sukabumi lho. Sekolah yang dulu disebut sekolah begeg ini, kini menjelma menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan. 
Nah, apa sich sekolah yang berwawasan lingkungan itu?.Apa yang penuh dengan pepohonan dan serba hijau? apa sekolah yang harus bersih dan sehat?, atau sekolah yang penuh dengan tanaman dan pot bunga?. Sebelum kita jawab pertanyaan itu, intinya dalam sekolah yang berwawasan lingkungan kita diajak untuk menjadi warga sekolah agar PEDULI LINGKUNGAN!. Lalu apa yang dimaksud warga sekolah itu?. Yang dimaksud dengan warga sekolah bisa dikatakan  Kepala Sekolah, Guru. karyawan Tata Usaha, peserta didik,  bahkan penjaga sekalipun itu dikatakan warga sekolah. Oleh karenanya, semua warga sekolah wajib menjaga dan melestarikan lingkungan.





Nah, kalau kemarin sekolah SMPN 3 mendapat predikat sebagai Juara I Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Kota, Juara I Lomba Sekolah Sehat Tingkat Wilayah I Bogor, dan Juara II Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi (Kerenz kan?, maka kini SMPN 3 juga disebut sebagai sekolah adiwiyata. Adiwiyita juga bisa dikatakan sekolah yang berwawasan dan berbudaya lingkungan. Kalo masih penasaran SMPN 3 nie ada sertifikat penghargaan kalo SMPN 3 sebagai sekolah adiwiyata.


nah ini sertifikat atau penghargaan dari Menteri Negara Lingkungan Hidup kalau SMPN 3 mendapat gelar Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2012 (kerenz yah).


 Nah, kalo kalian pingin tahu lebih jelas tentang sekolah Adiwiyata, kalian bisa lihat di entri berikutnya. ^^owh iya lupa ... karena sekolah kita sudah sekolah Adiwiyata, maka tugas kita sekarang sebagai warga sekolah siap untuk menyongsong Adiwiyata Mandiri.. Are you ready guys?. Salam Hijau.